Secara umum, Sistem Basis Data didefinisikan sebagai koleksi dari data-data yang terorganisasi sedemikian rupa sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi (diperbarui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan tertentu serta di hapus).
Secara teoritis, basis data tidak harus berurusan dengan kompoter (misalnya catatan belanja seorang ibu rumah tangga juga meruapakan basis data dalam bentuk sederhana), namun juga basis data dalam hubungannya dengsan system berbasis computer.
1. Data dan Basis Data
Pengertian data dalam kaitannya dengan pemrosesan data menggunakan system terkomputerisasi adalah fakta-fakta tentang segala sesuatu di dunia nyata (teks, grafik, suara serta video) yang bermanfaat dilingkup pengguna serta dapat direkam dan disimpan pada media computer. Sebagai contoh, pada data siswa, data adalah NIS, nama siswa, tanggal lahir, alamat, nomor telepon, foto, dan lain-lain.
Basis Data didefinisikan sebagai kumpulan terorganisasi dari data-data yang berhubungan sedemikian rupa sehingga mudah disimpan, dimanipulasi serta dipanggil oleh pengguna. Basis data sendiri dapat di definisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
2. Data Versus Informasi
Informasi didefinisikan sebagai data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi pengguna. Sebagai contoh, jika kita mendapatkan deretan angka 197007142008011007 tanpa keterangan apapun, kita tidak bias menarik makna dari deret angka tersebut. Lanin halnya jika kita menghubungkan deret angka tersebut dengan data lainnya NIP yang dimiliki oleh Yuli Pamungkas sebagai seorang ASN, barulah deret angka tersebut bermakna bagi pengguna. Dalam hal yang terakhir ini, deret angka 197007142008011007 menjadi sebuah informasi-sebuah data yang memiliki makna tertentu.
Deret angka 197007142008011007 merupakan NIP Aparatur Sipil Negera (ASN) yang bernama Yuli Pamungkas, potongan kode 1970 (tahun lahir); 07 (bulan lahir); 14 (tanggal lahir); 2008 (tahun diangkat menjadi ASN); 01(bulan diangkat menjadi ASN); 1 (jenis kelamin); 007 (nomor urut pegawai).
3.Metadata
Data hanya berguna jika dihubungkan dengan konteks tertentu. Mekanisme untuk menyediakan konteks tersebut adalah Metadata. Metadata adalah data yang menjelaskan data yang lainnya. Penjelasan ini dadpat berupa definisi data, struktur data, aturan, serta batasan. Misalnya, jika kita tinjau deret angka 197007142008011007, metadatanya mungkin berupa NIP ASN yang berkarakteristik 18 karakter numeric, tidak diperkenankan berhuruf, tidak diperkenankan bertanda baca (:,’,* dan sebagainya), tidak diperkenankan berangka negative, deskripsi bahwa data yang bersangkutan adalah NIP seorang ASN dan sebagainya.
Dalam konteks system basis data, metadata mengizinkan perancnag basis data dan pengguna memahami segala sesuatu data : jenis, makna serta karakteristiknya. Metadata ini sangat penting agar data yang bersangkutan tidak disalahartikan, bermakna ganda serta tidak membingungkan.
Secara teoritis, basis data tidak harus berurusan dengan kompoter (misalnya catatan belanja seorang ibu rumah tangga juga meruapakan basis data dalam bentuk sederhana), namun juga basis data dalam hubungannya dengsan system berbasis computer.
1. Data dan Basis Data
Pengertian data dalam kaitannya dengan pemrosesan data menggunakan system terkomputerisasi adalah fakta-fakta tentang segala sesuatu di dunia nyata (teks, grafik, suara serta video) yang bermanfaat dilingkup pengguna serta dapat direkam dan disimpan pada media computer. Sebagai contoh, pada data siswa, data adalah NIS, nama siswa, tanggal lahir, alamat, nomor telepon, foto, dan lain-lain.
Basis Data didefinisikan sebagai kumpulan terorganisasi dari data-data yang berhubungan sedemikian rupa sehingga mudah disimpan, dimanipulasi serta dipanggil oleh pengguna. Basis data sendiri dapat di definisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
- Himpunan kelompok data/arsip yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat & mudah.
- Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan/penumpukan (redundansi), untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
- Kumpulan file/tabel/arsipyang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
2. Data Versus Informasi
Informasi didefinisikan sebagai data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi pengguna. Sebagai contoh, jika kita mendapatkan deretan angka 197007142008011007 tanpa keterangan apapun, kita tidak bias menarik makna dari deret angka tersebut. Lanin halnya jika kita menghubungkan deret angka tersebut dengan data lainnya NIP yang dimiliki oleh Yuli Pamungkas sebagai seorang ASN, barulah deret angka tersebut bermakna bagi pengguna. Dalam hal yang terakhir ini, deret angka 197007142008011007 menjadi sebuah informasi-sebuah data yang memiliki makna tertentu.
Deret angka 197007142008011007 merupakan NIP Aparatur Sipil Negera (ASN) yang bernama Yuli Pamungkas, potongan kode 1970 (tahun lahir); 07 (bulan lahir); 14 (tanggal lahir); 2008 (tahun diangkat menjadi ASN); 01(bulan diangkat menjadi ASN); 1 (jenis kelamin); 007 (nomor urut pegawai).
3.Metadata
Data hanya berguna jika dihubungkan dengan konteks tertentu. Mekanisme untuk menyediakan konteks tersebut adalah Metadata. Metadata adalah data yang menjelaskan data yang lainnya. Penjelasan ini dadpat berupa definisi data, struktur data, aturan, serta batasan. Misalnya, jika kita tinjau deret angka 197007142008011007, metadatanya mungkin berupa NIP ASN yang berkarakteristik 18 karakter numeric, tidak diperkenankan berhuruf, tidak diperkenankan bertanda baca (:,’,* dan sebagainya), tidak diperkenankan berangka negative, deskripsi bahwa data yang bersangkutan adalah NIP seorang ASN dan sebagainya.
Dalam konteks system basis data, metadata mengizinkan perancnag basis data dan pengguna memahami segala sesuatu data : jenis, makna serta karakteristiknya. Metadata ini sangat penting agar data yang bersangkutan tidak disalahartikan, bermakna ganda serta tidak membingungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar